Direktur Marketing CV Sinarfood Healthindo Fasichah Tia Nur Memperoleh Gelar Kehormatan Kekerabatan Sentana Dalem dari Keraton Kasunanan Hadiningrat.
Solo, 5 Desember 2021 – Pemberian gelar KRAy atau Kanjeng Raden Ayu ini bukan sekedar pengesahan kekerabatan saja dari R Ayu menjadi KRAyu dan tanpa ada alasan tetapi sebagai bentuk penghargaan atas usaha keras dan stabilitas yang ia beri pada kebudayaan, kuliner dan pariwisata daerah terutamanya kota Solo lewat kerja nyata yakni selalu menempatkan filosofi histori dan budaya dalam pengelolaan branding perusahaan atau produk khususnya Silken Tahoo sebagai Pelopor Wedang Tahu Instan Indonesia.
Dalam perjumpaan jamuan makan siang sebelumnya pada tanggal 01 Desember 2021 berada di Diamond Solo dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Dr Eddy Wirabhumi serta putrinya Bendoro Raden Ajeng Sedhah Mirah, wanita ini menjelaskan rasa terima kasih dan memiliki komitmen jika dengan menyandang gelar ia berharap dapat lebih melekatkan diri bukan hanya individu tapi tentu saja lewat kerja nyata untuk terus membawa nama Kota Solo terutamanya Kraton Kasusunan dan terus membentuk peluang usaha untuk membuka lapangan pekerjaan di sektor kebudayaan, kuliner dan pariwisata.
Ketakjuban Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Dr Eddy Wirabhumi pada wanita ini diutarakan dengan pertanyaan,
“Mba Kamu ini sekolahnya apa mba? Kok begitu bagus menata produk dari kemasan, narasi, dan pemilihan produknya sangat bagus dan filosofi sekali. Produk ini menakjubkan, sangat memiliki potensi laris dan saya berikan apresiasi The Best untuk Silken Tahoo”
“Sebagai alumnus S2 Magister Manajemen Komunikasi UNS saya merasa selalu harus memberi yang terbaik dan saya sangatlah menyukai histori dan budaya tapi bukan hanya itu saja Kanjeng, saya harus juga bertanggung jawab supaya bukan hanya menjadi idealisme saja tapi juga bagaimana terjual dan membentuk peluang kerja dan wirausaha mandiri. Saya tidak mau merek saya hanya mempunyai tagline tanpa manfaat sehingga semua merek saya konsisten tidak bicara saja tapi spiritnya bisa dirasakan serta diperlukan oleh seluruh orang. Saya ingin Silken Tahoo ini sanggup melestarikan kuliner tradisional Indonesia Tionghoa dan sebagai obat rindu wedang tahu dimana saja kapan saja” ujar Iva menjawab pertanyaan Kanjeng Wirabumi.
Meskipun orang Solo asli dan sepanjang umurnya tinggal di Kauman Solo di daerah keraton yang terbiasa dengan gelar keturunan sebagai keluarga kraton Kasunanan tetapi tanpa mengurangi rasa hormat ke pemberi gelar, Fasichah Tia Nur yang dekat dipanggil Iva akui gelar itu tidak selalu dicatat tetapi diambil esensinya dan dipakai untuk aktivitas kedinasan untuk terus mengingat asal mula dan prinsip budaya. Perihal ini dijalankan karena ia tak ingin canggung saat sedang berbaur dengan rekan atau klien.
Disamping gelar kehormatan kekerabatan Iva diberi nama tambahan menjadi KRAy Fasichah Tia Nur Retno Kusuma oleh Kraton Kasunanan yang memiliki arti Retno yakni emas yang diharapkan selalu bercahaya dimana saja berada dan kusumo yang memiliki arti darah, trahing kusuma, trahing ratu yang bermakna keturunan bangsawan yang harum namanya.
Keinginannnya ialah supaya prestasinya bertambah bercahaya seperti emas namanya semakin harum seperti bunga, selalu bersemangat melestarikan budaya sampai mendarah daging serta tentu saja akan tetap ingat asal usulnya terang KRMRP Mustafa SastroHadikusumo.